Cara Paling Mudah Ternak Ulat Hongkong Hingga Sukses Bagi Pemula

Ulat hongkong adalah larva proses metamorfose dari kumbang kecil, Yaitu dari telur – larva – kepompong – kumbang, Dan larva itulah yang disebut ulat hongkong.

Ulat hongkong mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi, Adapun kegunaanya adalah sebagai makanan ternak burung, reptile, ikan dan bisa juga untuk makanan ternak kroto.

Semakin menjamurnya pecinta burung dan reptile,Sehingga membuat permintaan ulat hongkong terus meningkat.

Bagi anda yang ingin usaha budidaya ulat hongkong, Ini adalah peluang yang sangat bagus, Karena sampai saat ini harga ulat hongkong terus naik, Dan di beberapa daerah bisa tembus sampai Rp. 100 ribu/kg.

Budidaya ulat hongkong tidaklah sulit, Hanya butuh ketelatenan serta kesabaran,dan untuk anda pemula yang berminat usaha ternak ulat hongkong, ikuti langkah-langkah berikut ini;

Baca disini: Artikel atau pembahasan yang anda cari

Cara ternak ulat hongkong yang mudah

1. Persiapan kandang

kandang ulat hongkong

Sebelum kita memulai usaha ternak ulat hongkong, Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan kandang.

Untuk kandang ternak ulat hongkong sangatlah simple, Kita bisa menggunakan wadah berbahan triplek atau kayu, Bisa juga menggunakan kontainer plastik yang mudah didapat.

Idealnya kandang ulat hongkong mempunyai ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm, tinggi 7 cm, jika menggunakan triplek, bagian tepinya harus di lapisi lakban plastik keliling, Tujuannya agar ulat tidak keluar kandang.

Buatlah rak dengan rangka kayu atau bambu untuk menyusun wadah-wadah tersebut.

Budidaya ulat hongkong tidak memerlukan tempat yang luas, Cukup memanfaatkan ruangan/gudang yang tidak terpakai atau didalam rumah, Yang penting terhindar dari binatang predator lain.

2. Pemilihan bibit

Jika kandang sudah kita persiapkan, Langkah selanjutnya adalah pemilihan bibit, Pilihlah bibit yang bagus, agar mendapatkan hasil yang berkualitas, Bibit dapat kita beli dari yang masih ulat atau yang sudah jadi kumbang.

Baca juga: Kendala ternak ulat hongkong.

Disini saya akan membahas bibit yang mulai dari ulat, Ulat yang sudah kita dapatkan langsung kita taruh di wadah yang sudah kita persiapkan, Maksimal dalam satu wadah kita isi bibit 2 kg,
Yang berukuran panjang 2 – 3 cm dengan diameter 3 – 4 mm.

Ulat yang berukuran tersebut diatas akan berubah menjadi kepompong sekitar 7 – 10 hari secara bergantian.

3. Berkembang biak

Cara kembang biak ulat hongkong adalah bertelur, Telur akan bermetamorfose secara sempurna, hingga menjadi kumbang dewasa.

Dalam usaha budidaya ulat hongkong, Setiap perubahan (metamorphose) pada ulat hongkong harus diperlakukan sebagai berikut.

– Pemisahan kepompong

Ulat yang sudah menjadi kepompong harus kita pisahkan di tempat yang berbeda, jika tidak dipisah ditakutkan ulat hongkong memakan kepompong-kepompong tersebut.

Kepompong yang akan kita pisahkan haruslah yang sudah berwarna putih kecoklatan, Pengambilanya pun haruslah berhati –hati agar kepompong tidak luka atau lecet, Karena jika kepompong luka atau lecet bisa mengakibatkan kematian atau busuk.

Kemudian kepompong kita taruh secara merata ditempat yang sudah dilapisi Koran, Jangan sampai bertumpuk, dan atasnya kita tutup lagi dengan Koran, kepompong yang sudah dipisahkan akan mulai berubah menjadi serangga sayap putih (kumbang muda) sekitar 10 hari.

– Pemisahan kumbang

ternak ulat hongkong

Setelah kepompong berubah menjadi kumbang, Siapkan lagi wadah baru, dan alasnya dilapisi dengan kapas, kapas tersebut adalah sebagai tempat kumbang kawin dan bertelur.

Kemudian ambil kumbang yang sayapnya sudah mulai berwarna hitam mengkilap, taruh di wadah yang sudah dilapisi kapas, Setelah 7 hari kumbang dipindah kewadah baru lagi yang alasnya dilapisi kapas.

Wadah yang sudah tidak ada kumbangnya adalah berisi telur kumbang yang akan menetas sekitar 10 hari dan menjadi larva kecil, larva inilah yang disebut ulat hongkong, Pada umur 30 hari, ulat dapat kita pisahkan dari kapas kewadah yang baru atau tempat pembesaran.

Lakukan cara tersebut diatas sampai kumbang mati sendiri atau kering, dan biasanya ulat hongkong sudah bisa dipanen dan dijual setelah umur 50 hari.

4. Perawatan serta pemberian pakan

Untuk perawatan yang harus diperhatikan adalah suhu udara kandang, Idealnya adalah 29 – 30°C, serta sirkulasi udara yang baik.

Pakan yang biasa diberikan pada ulat hongkong adalah, Ampas tahu, bekatul, serta sayuran hijau, seperti daun selada, labu dan apel, atau baca artikel berikut: Makanan ternak ulat hongkong agar cepat panen.

Untuk memberikan ampas tahu atau bekatul sebaik dibuat gumpalan-gumpalan, Yang tujuannya agar tidak menimpa ulat itu sendiri, Pakan harus diberikan secara bergantian yaitu ampas tahu , bekatul, serta sayuran hijau, Agar asupan nutrisinya dapat terpenuhi.

Makanan yang diberikan harus betul-betul habis baru diganti dengan yang baru, dan sisa-sisa makanan serta kulit kering dari hasil pergantian kulit harus rutin dibersihkan, Agar memudahkan pengambilan atau pemisahan kepompong.

Saat ulat menjadi kepompong tidak perlu dikasih makan, Karena kepompong tidak butuh makan.

Sedangkan untuk pakan ulat yang baru menetas atau baru dipisah dari kapas bisa dicampur dengan tepung tulang atau voer, Yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhannya.

Setelah tahap demi tahap dilakukan, tiba saatnya panen, Hasil panen bisa dijual sebagian, dan yang sebagian lagi bisa digunakan sebagai bibit baru, Untuk memperbanyak produksi dan tidak perlu membeli bibit lagi.

Demikianlah cara budidaya ulat hongkong bagi pemula, Cukup mudah bukan?,,,, hanya perlu ketelaten dan kesabaran,

Semoga dapat membantu anda yang berminat usaha ini,
Mari kita Belajar Beternak, TERIMA KASIH.

17 pemikiran pada “Cara Paling Mudah Ternak Ulat Hongkong Hingga Sukses Bagi Pemula”

    • Untuk pakan kumbang yang masih muda, bapak bisa memberikan buah serta sayur, seperti apel, labu atau kentang yang dipotong-potong!.

      Balas
  1. Bibitnya beli di tempat pakan burung gpp om?? Trus stelah jadi kumbang, apa atasnya gk di tutup?? Kumbangnya gk akan terbang atau kluar??

    Balas
    • Iya gan gak papa, untuk kumbangnya gak usah ditutup gak akan keluar kok, yang penting makanannya selalu tersedia, coba berikan voer ayam BR1, dan potongan labu untuk minumnya, selamat mencoba semoga sukses.

      Balas
  2. Assalamaualakum Bapak. Apakah ulat hongkong sensitif trhadap suara? Soalnya bangunan kandangnya pake pintu besi jd berisik gt pas buka/ tutup.

    Balas
    • Wa’alaikumsalam, kayaknya tidak berpengaruh pak, asal suaranya tidak berlebihan atau secara terus-menerus, tapi kalau bisa di akali saja pak supaya suaranya tidak berisik,

      Balas
  3. Assalamaualakum Bapak. Apakah ulat hongkong sensitif trhadap suara? Soalnya bangunan kandangnya pake pintu besi jd berisik gt pas buka/ tutup

    Balas
    • Untuk memisahkan anak ulat hongkong dari kapas cukup mudah gan, tunggu semua telur menetas, otomatis anak ulat akan keluar dari kapas untuk mencari makan, jadi anda tinggal memisahkan atau mengambil kapas tersebut.

      Balas
    • Iya gan, jika ingin telurnya banyak, bibitnya juga harus banyak, untuk makananya tidak harus dikepal, yang penting jangan berlebihan.

      Balas

Tinggalkan komentar