Yang sering kita ketahui media pembesaran belut adalah tanah/lumpur, namun ternyata ada alternative lain untuk budidaya belut, yaitu menggunakan air bersih atau tanpa lumpur.
Ternak belut tanpa lumpur ternyata juga mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut;
Baca disini: Artikel atau pembahsan yang anda cari
Keuntungan budidaya belut di air bersih
-
Pertumbuhan belut dapat dipantau
Budidaya belut dengan air bersih lebih memudahkan kita dalam memantau pertumbuhannya, serta apabila ada belut yang sakit atau mati bisa langsung diambil.
-
Padat tebar lebih banyak
Dengan system ini padat tebar bibit lebih maksimal jika dibandingkan dengan ternak belut media drum atau ternak belut media terpal yang menggunakan lumpur.
Yaitu apabila menggunakan lumpur bibit ditebar 1-2 kg/m2, sedangkan untuk budidaya belut dengan air bersih bisa ditebar bibit sekitar 20-30 kg/m2.
-
Dapat mengurangi sifat kanibalisme
Biasanya pada media lumpur saat usia 6-8 bulan belut jantan akan menyerang belut lainnya untuk mempertahankan daerah kekuasaannya.
Sedangkan jika ternak belut tanpa lumpur, belut tidak memiliki daerah kekuasan karena saling membutuhkan satu sama lainnya.
-
Persiapan media tidak ribet
Untuk ternak belut di air bersih tidak perlu menyiapkan media pembesaran seperti lumpur, pupuk kompos, gedebog pisang atau jerami padi, yaitu cukup menyediakan air bersih saja.
-
Cara panen lebih mudah
Untuk panen belut dengan media ini sangatlah mudah, kita tinggal menyiapkan wadah dan belut diambil menggunakan serokan/jala, atau yang lebih mudah lagi yaitu airnya dikuras, kemudian kita tinggal mengumpulkan belut-belut tersebut.
Setelah mengetahui sederet keuntungan budidaya belut dengan media tanpa lumpur, berikutnya adalah mengetahui factor dan cara yang harus dilakukan dalam usaha ternak belut.
Cara ternak belut tanpa lumpur yang mudah bagi pemula
Beberapa factor yang diperlukan dalam budidaya belut di air bersih adalah sebagai berikut;
1. Persiapan kolam
Kolam yang biasa digunakan untuk ternak belut tanpa lumpur adalah kolam dari semen, kolam terpal, drum, atau boks dari plastic.
2. Persiapan air
– Air bersih dan jernih adalah merupakan factor utama yang dibutuhkan pada budidaya system ini,
– Suhu air harus berada dikisaran 25-28°C, dengan keasaman air/PH air yaitu 5-7,
– Air tidak mengandung zat-zat berbahaya, jika menggunakan air sumur atau air PDAM, sebelum bibit dimasukkan sebaiknya air didiamkan terlebih dahulu yaitu sekitar 2-3 hari, supaya kandungan kaporit pada air tersebut netral terlebih dahulu.
– Berikan sirkulasi untuk pergantian air, agar keperluan oksigen belut tercukupi, walaupun air yang dialirkan cukup kecil.
– Jika tidak menggunakan sistem sirkulasi air, kita harus mengganti air setiap 2-3 hari sekali.
3. Pemberian pakan
Pakan untuk budidaya belut di air bersih adalah cacing jenis apa saja seperti; cacing lor, cacing merah, ikan guppy, kecebong, keong dan ulat hongkong, baca juga cara ternak ulat hongkong.
4. Pemilihan bibit
Bibit juga merupakan factor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya belut di air bersih, karena dengan bibit yang berkualitas tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Ciri-ciri bibit belut yang bagus
– Bibit yang akan ditebar harus mempunyai ukuran yang seragam, untuk menghindari sifat kanibalisme,
– Bibit harus sehat dan lincah,
– Bibit tidak terluka atau lecet,
– Apabila bibit dipegang terasa kuat dan tidak lemas.
5. Masa panen
Belut sudah bisa dipanen apabila sudah mencapai ukuran panjang sekitar 30-40 cm dan mempunyai warna kecoklatan.
Adapun cara panen belut pada media ini sangatlah mudah, yaitu bisa menggunakan serokan atau jala, atau yang lebih mudah lagi dengan menguras airnya.
Sebelum hasil panen dijual/dipasarkan, sebaiknya belut disortir terlebih dahulu, pilihlah belut yang memiliki ukuran dan kualitas yang bagus untuk dijual.
Itulah rahasia sukses budidaya belut di air bersih, semoga artikel ini bisa membantu anda yang berminat usaha ternak belut.
Mari Belajar Beternak, TERIMA KASIH.